Facts About reformasi intelijen indonesia Revealed
Facts About reformasi intelijen indonesia Revealed
Blog Article
Period orde baru meninggalkan legacy intelijen, dengan stigma sebagai alat represif penguasa terhadap kelompok oposisi dan menyebar teror untuk menciptakan rasa takut publik. Kekuasaan orde baru, telah memfasilitasi kewenangan intelijen tanpa batas.
"Satgas SIRI harus mampu memanfaatkan perangkat teknologi Intelijen pencitraan, Intelijen geospasial, dan Intelijen sinyal yang dibutuhkan untuk mendukung pencarian informasi dan knowledge. Pemanfaatan teknologi intelijen saat ini perlu lebih dioptimalkan," ujar Reda.
Tapi apa yang bisa kita rasakan dan kita lihat dari hasil reformasi ini? Reformasi yang telah berjalan enam belas tahun ini semula bertujuan menegakkan demokrasi dan HAM, kini kita lihat hasilnya.
Intelligence given that the “initial line of fight” calls for adaptation towards the situations and threats. The orientation in institutional enhancement is on the improvement that synergizes 5 aspects; democracy and also the principles in the rule of legislation, professionalism, adaptation to technological developments, the ability to read up to date threats, and transformation from the abilities supplied by the point out to receive optimum success.
Sukarno's balancing act of "Nasakom" (nationalism, religion and communism) had been unravelled. His most vital pillar of assistance, the PKI, had been successfully eliminated by one other two pillars—the military and political Islam; and the army was on just how to unchallenged ability. In March 1968, Suharto was formally elected president.
Permasalahan intelijen di negara Pancasila sekarang adalah ketidakmengertian kelompok kecil masyarakat sipil bahwa perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
Japanese Period Propelled by acquisitive motive for war materials the Japanese entered Indonesia somewhat straightforward because of their ability to slot in Along with the political trend of enough time. Introducing by themselves as “the leader, protector, light of Asia” and “more mature brother”, the Japanese’s real legacy was the generation of chances for indigenous Indonesians to engage in politics, administration, plus the navy.
Although officially removed from coordination less than Kemenkopolhukam, Mahfud emphasized that his ministry could even now ask BIN for details. “Being a minister, I normally get information from The top of BIN and infrequently check with BIN to offer presentations at ministerial meetings,” he mentioned.[three]
Sebelumnya pada awal tahun 1998- 2005 aksi terorisme di Indonesia mempunyai modus serangan dengan skala besar seperti perampokan,peracunan, pengeboman daya ledak tinggi, dan mereka mempunyai target musuh, yaitu musuh jarak jauh (
Dengan justifikasi melawan paham komunisme yang mengancam kedaulatan ideologi negara, keamanan dan ketahanan nasional, Presiden Soeharto melucuti agen-agen Badan informasi lebih lanjut Pusat Intilijen di bawah kendali militer dengan membentuk Badan Kooordinasi Intelijen (BAKIN) pada 22 Mei 1967 yang langsung berada di bawah kendalinya dan berfungsi mengendalikan simpul-simpul intelijen pada divisi militer dan institusi sipil.
Soeharto’s strategy from the seventies was to develop ‘contestation’ amongst establishments to ensure they could in no way ‘unite’ from Suharto, who wound up placing all intelligence companies beneath his immediate Handle. Though Soeharto specified BAKIN for a strategic intelligence company, he did not right away disband KOPKAMTIB and Opsus. Soeharto also ‘strengthened’ the determine on the “Intelligence Assistant” underneath the Ministry of Defense and Stability who was expected to immediate concurrently the ABRI’s (Commander with the Armed Forces on the Republic of Indonesia) managed territorial navy intelligence units, KOPKAMTIB, and BAKIN, which often ran overlapping functions and even competed Together with the aim of securing Soeharto’s interests.
Pendahuluan Sejak berakhirnya Perang Dingin, di mana ancaman non-tradisional lebih mengemuka ketimbang ancaman militer/tradisional, informasi intelijen menjadi lebih penting ketimbang persenjataan. Penting dipahami bahwa informasi intelijen adalah hasil antara. Hasil akhirnya adalah kebijakan. Suatu kebijakan akan semakin baik dan tepat, apabila mendapatkan masukan informasi intelijen yang baik pula-cepat dan tepat (velox et exactus). Informasi intelijen dapat dikatakan baik dan maksimal apabila proses penggalian informasinya berlangsung secara apik dengan informasi yang amat berharga, diolah kembali oleh analis intelijen yang amat ahli dan berpengalaman, diubah menjadi rekomendasi kebijakan yang amat singkat dan akurat, kemudian dijalankan oleh pengambil kebijakan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Pengguna ataupengambil keputusan membutuhkan kualitas analisis intelijen yang baik, agar ia dapat membuat keputusan yang tepat, mempersiapkan kapabilitas dan sumberdaya nasional untuk menghadapi ancaman-ancaman tradisional dan non-tradisional.
Reformasi intelijen harus dapat menyentuh lini yang telah disebutkan dan mampu memperkuat dan mempertegas aspek-aspek tersebut.
Kultur intelijen yang tertutup dan profesional juga perlu diperkuat. Pengawasan yang ketat terhadap BIN diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.